Manusia Utuh: Siapa Dia?
Mari berkenalan.
Perkenalkan Manusia Utuh. Manusia Utuh adalah manusia yang telah melalui banyak rintangan dan refleksi untuk menemukan tujuan hidupnya. Ia telah terpapar oleh banyak hal sehingga ia bisa menentukan untuk dirinya sendiri hal yang dia suka dan tidak suka. Ia berinteraksi dengan banyak orang sehingga ia bisa membangun wawasannya terhadap dunia luar. Ia membuka dirinya untuk hal-hal baru yang tidak ortodoks dan mencari sudut pandang lain agar tidak terjebak dalam kandang ketidaktahuannya.
Manusia Utuh berkehendak bebas.
Semua orang mempunyai kehendak bebas. Hal inilah yang menjadi motivasi utama adanya tujuan hidup: dengan adanya kehendak bebas, maka semua orang diharapkan bisa menggunakan kebebasan ini untuk menjadi pribadi yang bijaksana dan bermanfaat bagi sesama. Konsekuensi dari kehendak bebas ini adalah manusia juga bebas untuk menentukan tujuan hidup mereka dan bagaimana merealisasikan tujuan ini. Setiap manusia unik dengan caranya masing-masing, sehingga cara realisasi tujuan tidak bisa disamaratakan. Justru dengan adanya diversitas kemampuan & karakter, manfaat yang ditebar bisa lebih berwarna.
Manusia Utuh makhluk dinamis.
Manusia adalah makhluk yang dinamis: selalu berkembang dan berubah. Jika dulu saat masih muda ingin menjadi dokter bedah, seiring waktu ia mungkin terpapar kepada ilmu dan wawasan baru yang mendorongnya untuk mengganti arahnya menjadi seorang matematikawan. Jika dulu sulit berbicara dengan orang, dengan memposisikan diri di keadaan yang membuat diri harus berkomunikasi maka keahlian itu akan tumbuh secara tidak langsung. Karena inilah, tujuan hidup dari manusia itu sendiri bersifat dinamis. Dengan paparan ilmu dan karakter, tujuan hidupnya mungkin akan berubah sepanjang hayatnya.
Tujuan hidup Manusia Utuh.
Kontra dengan persepsi umum, tujuan hidup bukanlah sesuatu yang seseorang temukan di satu titik dalam hidupnya dan dimiliki sampai akhir hayat. Kedinamisan sosial, politik, dan ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan bervariasi dari waktu ke waktu. Manusia sebagai sosok dinamis tidak bisa diharapkan untuk tidak terpapar dan mengubah pandangannya dari waktu ke waktu. Konsep tujuan hidup sebagai satu hal yang dipegang seumur hidup tidaklah representatif terhadap karakter manusia itu sendiri. Ide yang ditanamkan bahwa tujuan hidup hanyalah satu kuranglah tepat: manusia bebas menentukan tujuan dan manfaat dirinya dan bagaimana mereka ingin mencapainya
Mencontoh Manusia Utuh.
Hidup yang stagnan tanpa arah bukanlah hidup yang fulfilling. Meskipun masih hanya gambaran kasar, namun hidup baiknya memiliki arah. Tanpa arah yang jelas, maka hidup tidak akan bermanfaat bagi orang lain maupun diri sendiri. Layaknya sebuah organisasi memiliki Garis Besar Haluan Kerja, manusia membutuhkan garis besar untuk hidup. Tujuan hidup membantu kita mengatasi hal ini. Dengan mengetahui tujuan dan arah yang ingin dituju, manusia semakin paham akan kontribusinya kepada masyarakat dan bisa mempunyai hidup yang lebih baik.
Manusia Utuh bekerja.
Dalam dunia profesional, manusia dituntut untuk menjadi utuh. Manusia ini harus bisa memenuhi empat kemampuan dasar yaitu integritas, kejujuran, kompatibilitas, dan kasih sayang. Seluruh nilai ini merupakan elemen dari manifestasi menjadi manusia yang utuh. Dengan menjadi manusia yang utuh, kita semakin paham bagaimana bekerjasama dengan orang lain yang memiliki karakter berbeda. Hal ini karena manusia yang utuh telah terpapar oleh banyak karakter manusia, wawasan, dan ilmu yang akan membantunya dalam hidup serta memiliki tujuan hidup yang jelas yang bisa menjadi pegangan hidupnya.